Adnan Oktar alias Harun Yahya, sosok penulis dari muslim terkenal yang berasal dari Turki telah didakwa menjalankan organisasi kriminal, kemarin mulai menjalani sidang pertama kali di Istanbul.

Dikutip dari laman Daily Sabah, Rabu (18/9), Oktar juga telah didakwa mendirikan organisasi kriminal, dan melakukan pelecehan seksual yang lebih dari puluhan kali, termasuk kepada anak-anak.
Sidang pertama Oktar juga menghadirkan 226 terdakwa, dan juga termasuk 167 orang pengikutnya yang telah ditahan sebelum disidang. Sebanyak 125 penuntut juga telah dijadwalkan hadir pada sidang. Dakwaan sebanyak 3.908 halaman dan sudah disiapkan untuk sidang ini.

Oktar yang telah dikenal menjadi pria flamboyan penceramah yang juga sering muncul di televisi ditangkap Juli pada tahun lalu di Istanbul bersama dengan puluhan pengikut dan juga ajudannya. Polisi yang memburu Oktar dan juga para pengikutnya ke sejumlah kota di Turki.

Penangkapan terhadap Oktar terjadi setelah lembaga pengawas pertelevisian telah menjatuhkan sanksi kepada saluran televisi Oktar dan juga menangguhkan siarannya karna Oktar kerap muncul di televisi dengan dikelilingi perempuan-perempuan cantik yang berpakaian minim.

Oktar juga sudah membantah semua tuduhan terhadapnya dan juga menyebut semua ini ialah rencana supaya menjatuhkannya.
Otoritas Turki juga menuduh ratusan anggota kelompok Harun Yahya terlibat pada sejumlah kasus kriminal. Mereka juga membentuk geng dengan niat supaya melakukan pelecehan, perbuatan jahat, hubungan seksual dan kekerasan kepada anak di bawah umur, penculikan, menahan anak di bawah umur, pelanggaran pajak, dan pelanggaran undang-undang antiterorisme.

Harun Yahya juga memiliki saluran televisi bernama 'A9', di mana ia menjadi acara pada program yang mendiskusikan isu sosial dan keagamaan. Tapi pada Februari 2018, pengawas pertelevisian Turki menghentikan program televisi yang telah diselenggarakan oleh Oktar yang juga memadukan diskusi dan tarian teologis, dengan mengatakan jika hal ini melanggar kesetaraan gender dan juga hak-hak perempuan.

Adnan Oktar juga dikenal sering dikelilingi oleh sejumlah perempuan seksi, yang dipanggilnya 'anak-anak kucing'. Sedangkan untuk para pengikutnya yang berjenis kelamin laki-laki disebut menjadi para 'singa'.

Pada 2006, Oktar juga menulis Atlas Penciptaan di bawah nama pena Harun Yahya, dengan alasan jika teori evolusi Darwin ialah akar dari terorisme global. Ia sudah menulis lebih dari 300 buku, diterjemahkan ke dalam 73 bahasa. Di Indonesia juga buku-buku dan VCD Harun Yahya yang sudah laris manis.