Penipuan online ialah hal yang selalu ada dan juga merajalela.
Hal juga ini dikarenakan pengguna internet juga semakin banyak dengan perhatian
akan keamanan pada penggunaannya yang masih rendah.
Di Amerika Serikat saja yang jauh lebih melek internet,
punya rasio satu banding sepuluh orang yang menjadi korban penipuan online.
Melansir Business Insider, angka itu bahkan naik setiap tahunnya dengan persentase
34 persen.
Sementara yang berdasarkan studi dari Better Business
Bureau, persentase orang yang terlibat dan kehilangan uang dengan penipu ialah sebanyak
23 persen, terlibat tapi tidak kehilangan uang sebanyak 30 persen, serta
separuh dari semua partisipan tidak mengidentifikasi adanya juga penipuan
dengan segera.
Jadi, berdasarkan demografi tersebut, bahkan penipuan ialah lahan
yang menjanjikan karena kurangnya pemahaman konsumen.
Nah, berikut ialah deretan jenis penipuan online yang juga mungkin
dapat menimpa Anda. Melansir Business Insider, berikut ulasannya dan lebih
hati-hati ya!
Phising
Phising ialah istilah penipuan yang juga menjebak korban supaya
percaya jika informasi yang diberikannya jatuh kepada orang yang tepat.
Biasanya, phising ialah menduplikat website atau aplikasi bank ataupun juga provider,
lalu ketika Anda memasukkan informasi rahasia, uang Anda juga langsung akan dikuras.
Tingkat keberhasilan dari phising biasanya cukup rendah karna
konsumen dapat langsung mengendus kejanggalan. Tapi ini ialah tindak penipuan
yang disebut paling sering dilaporkan.
Penipuan Berkedok Hadiah
Mungkin tidak terhitung jumlahnya kita mendapatkan SMS,
telepon, atau chat yang memberitahu jika kita mendapatkan hadiah. Mungkin kita tidak
pernah menghiraukannya. Tapi tingkat engagement dari proses penipuan ini sangat
tinggi, yang menandakan banyak yang tergiur.
Dilaporkan, ada 59 persen orang yang terlibat dari penipuan
tersebut, dan ada 15 persen partisipan yang sampai kehilangan uangnya.
Model penipuan ini ialah, Anda juga harus membayar sejumlah
uang terlebih dulu untuk mengklaim hadiah.
Teknisi Palsu
Ini ialah jenis penipuan yang juga sangat sering berhasil
menguras uang pengguna. Biasanya, penipuan ini dapat berupa seseorang yang
mengaku dari perusahaan tertentu yang juga berpura-pura memberi layanan, yang
secara tidak disadari korban membuat menyerahkan sebuah informasi pribadi.
Biasanya ini juga terjadi di aplikasi dompet digital atau juga
aplikasi yang memiliki e-wallet. Anda juga akan dihubungi lewat telepon, lalu juga
mereka pasti akan menanyakan kode OTP (one time password) yang harusnya tak pernah
boleh dibagi dengan siapapun, bahkan juga dengan karyawan perusahaan aplikasi
tersebut.
Dengan akses yang diberi OTP tersebut, penipu ini juga dapat
mengakses dan juga bisa menguras dompet digital Anda, bahkan bisa mengajukan
utang di fitur yang semacam 'bayar nanti' dan juga tersedia di aplikasi seperti
Traveloka dan Gojek.
Di Amerika Serikat, penipuan ini sangat tinggi korbannya.
Mencapai 32 persen dari partisipan pernah menjadi korban.
Penipuan Lowongan Pekerjaan
Di jenis penipuan ini, penipu juga berpura-pura menjadi
penyedia pekerjaan atau juga lowongan pekerjaan. Dari sini, korban ditipu dengan
ditawari sebuah pekerjaan. Dari sana, mereka juga telah menjebak korban untuk
mengirim uang untuk training atau juga biaya peralatan.
Ini ialah tipe penipuan yang paling gampang menjerat korban dan
memang butuh pekerjaan. Tercatat, di AS ada 81 persen partisipan terjebak, dan
25 persennya sampai mengirim uang.
Penipuan Jual Beli Online
Penipuan jual beli online ialah salah satu yang paling
sering terjadi, bahkan pada setiap saat bisa saja terjadi. Penipuan semacam ini
dan berkembang biak karna banyaknya e-commerce yang secara langsung
menghubungkan penjual dan juga pembeli.
Paling banyak, penipu yang menjual barang, barang terjual, tapi
tidak pernah terkirim. Atau juga seringkali konsumen penipu yang juga meminta
pengembalian bayaran secara lebih karna barang seakan-akan rusak.
Tercatat, juga penipuan jenis inilah yang cukup membuat
korban percaya. Buktinya, 47 persen partisipan pernah tertipu dengan jual beli
online.
0 Komentar