Operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB), berencana akan menjadwalkan ulang partai pekan ke-21 Shopee Liga 1 2019 antara Persib Bandung melawan Arema FC menyusul tak terbitnya izin keamanan dari Polda Jawa Barat (Jabar).

Semula, kedua tim itu akan bertanding pada hari Sabtu (28/9/2019) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

Polda Jabar memutuskan tak mengeluarkan rekomendasi keamanan untuk partai Persib Bandung kontra Arema setelah mempertimbangkan dua hal.

Pertama karna rivalitas kelompok suporter kedua tim. Kedua, juga Polda Jabar masih sangat fokus kepada pengamanan aksi unjuk rasa di Kota dan juga Kabupaten Bandung menyusul demonstrasi mahasiswa yang belakangan ini.

"Mengacu di situasi, satu jam sebelum pertandingan pun, status dari satu pertandingan dapat berubah. Kami pasti jadwal ulang untuk laga Persib Bandung dengan melawan Arema FC," ungkap Asep Saputra, Manajer Kompetisi PT LIB pada saat dihubungi wartawan.

"Untuk jadwal barunya, kami juga belum bias memastikan. karena, kami juga harus mengecek dulu jadwal yang kosong untuk kedua klub," kata Asep.

Surat Polda Jabar

Situs resmi dari Persib Bandung menuliskan, surat Polda Jawa Barat bernomor B/5931/IX/PAM.3.3/2019 tentang pemberitahuan dan juga penolakan izin pertandingan melawan Arema FC juga berisikan dua evaluasi.

Kepolisian yang menganggap pertemuan kedua klub sangat rentan dengan kerusuhan suporter yang merujuk kejadian pada tahun lalu.

"Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas,telah diketahui Persib Bandung dan juga Arema FC memiliki sejarah rivalitas pendukung yang juga selalu berkonflik jika bertemu pada pertandingan. Kejadian 14 April 2018 pada saat pertandingan antara Arema FC dan juga Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang berkedudukan 2-2 sebelumnya berakhir ricuh dan juga mengakibatkan satu orang telah meninggal dunia dan puluhan lainnya telah mengalami luka-luka," ungkap surat Polda Jabar.

"Mempertimbangkan hal itu di atas dan melihat situasi politik pada saat ini dari mana banyak terjadi aksi unjuk rasa di Kota Bandung dan juga sekitarnya sehingga kekuatan dan pengamanan akan terkonsentrasi di kegiatan tersebut. Maka, untuk mengurangi konsentrasi keamanan yang mungkin terjadi, Polri pada hal ini Polda Jawa Barat tak memberikan izin untuk melaksanakan pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung dan disarankan untuk pindah ke tempat yang lain dan lebih netral," ungkap surat yang dirilis Polda Jabar pada Kamis (26/9/2019).

Selaras juga dengan Polda Jabar, Kepolisian Resor (Polres) Bandung juga tak merestui perjumpaan Persib Bandung dengan Arema yang dilaksanakan di akhir pekan ini.

Surat bernomor B/REKOM/29/YAN.2.1/IX/2019 bertandatangan Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan, telah menyimpulkan kejadian yang juga berbeda di putaran pertama lalu.

"Adanya kejadian pada saat Arema FC juga menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Bandung, pada saat bus Persib Bandung dilempari, dimungkinkan terjadinya balas dendam oleh Bobotoh kepada pemain Arema FC di Stadion Si Jalak Harupat. Maka dengan ini, Polres Bandung tak ingin memberikan rekomendasi di pertandingan itu dan juga menyatakan keberatan digelarnya kegiatan ini," kata surat Polres Bandung.

Masih dilansir dari laman Persib Bandung, panitia dari penyelenggara (panpel) pertandingan langsung melayangkan surat permohonan penjadwalan ulang laga melawan Arema untuk PT LIB.