Mie instan dapat menjadi makanan pilihan banyak orang. karena, makanan yang telah dibuat dari tepung itu juga memiliki aroma dan rasa yang nikmat. Tidak heran, jika mie sering menggugah selera, apalagi jika disajikan menggunakan kornet, telur, sayuran dan irisan cabai.

Meski sangat menggugah selera makan, banyak juga orang yang beranggapan jika mengonsumsi mie instan tak baik untuk kesehatannya. Tidka heran, jika banyak yang sangat membatasi konsumsi harian atau juga bahkan tidak memakannya sama sekali.

Lantas, benarkah mie instan memang sering dikonsumsi itu berbahaya untuk kesehatan? President of the Nutrition Society of Malaysia, dr. Tee E Siong membantahnya. Ia mengatakan, anggapan mengkonsusmi mie instan itu berbahaya, tidak tepat.

"Banyak orang berpikir makan mie instan beracun dan berbahaya, tetapi itu tidak benar. Sebagian masyarakat, terlalu sering mengkonsumsinya. Mie instan tidak dimaksudkan untuk dimakan lima kali sehari," ujarnya seperti dilansir dari Star2.com, Senin, 23 September 2019.

Menurut dia, konsumsi mie instan harus diselingi makanan lainnya, bukan secara terus menerus dalam satu hari. Sebab, makan dengan berwarna kuning berbentuk panjang maupun keriting itu, penuh dengan karbohidrat dan lemak, dan memiliki sedikit protein, serat, mineral, dan vitamin.


Ada cara untuk membuat mi instan lebih sehat, yakni tidak menambahkan semua bumbunya. Dengan begitu, mi instan yang dikonsumsi bisa terasa lebih sehat, walaupun harus mengorbankan rasa gurih yang khas.

“Untuk membuatnya seimbang secara nutrisi, masukkan sayuran segar, telur, daging cincang, atau sarden. Hanya perlu tiga menit ekstra untuk menyiapkan dan Anda akan mendapatkan makanan lengkap,” paparnya.

Selain itu, MSG dalam bumbu instan yang dianggap tidak sehat pun dibantahnya. dr. Tee menegaskan, tidak ada badan pengawasan makanan yang melarang penggunaan MSG dalam makanan. Hal ini terjadi, lantaran belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan MSG buruk untuk kesehatan.

“Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan MSG buruk bagi kesehatan. Orang Jepang telah menggunakannya selama berabad-abad, dan mereka sehat. Saya akan mendorong orang untuk menggunakan MSG secara bijaksana sebagai pengganti garam," ucapnya.