Utusan PBB untuk Yaman Martin Griffiths menyambut baik dari tawaran
kelompok bersenjata Huthi supaya menghentikan serangan kepada Arab Saudi.
Gencatan senjata ini juga diharapkan bisa mengakhiri konflik berdarah yang sudah
berlangsung bertahun-tahun.
Dilansir dari laman Al Jazeera pada Minggu (22/9), Griffiths
juga menilai tawaran Huthi sebagai pesan kuat tentang keinginan untuk mengakhiri
perang.
Kelompok Huthi juga mengendalikan Ibu Kota Sanaa dan juga bagian
lain di Yaman. Pada lima tahun terakhir, Huthi juga berperang melawan sekutu
yang dipimpin oleh Saudi.
Konflik di Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang yang
kebanyakan warga sipil. Perang juga dapat
memicu kesengsaraan rakyat, di mana banyak dari mereka yang juga mengalami
kelaparan. PBB kini menyebut kondisi menjadi krisis kemanusiaan terburuk di
dunia.
Seminggu setelah serangan kepada dua fasilitas minyak utama
Saudi Aramco, Huthi juga menawarkan penghentian serangan.
"Kami telah menyatakan berhenti menargetkan wilayah
Arab Saudi dengan drone militer, rudal balistik dan juga semua bentuk senjata
lainnya, dan kami menunggu langkah balasan dari mereka," Mahdi al-Mashat,
Kepala Dewan Politik tertinggi Huthi.
Dia juga meminta semua pihak dalam konflik untuk
"terlibat pada negosiasi serius ini".
Baca Juga : Memanfaatkan Website Judi Online Terpercaya
Griffiths juga mengapresiasi niat baik Huthi. Dia juga menekankan
pentingnya untuk mengambil kesempatan ini dan juga bergerak maju supaya mengurangi
kekerasan dan juga eskalasi militer.
Sebelumnya, pada tanggal 14 September lalu dua kilang minyak
Saudi telah terbakar. Insiden ini telah menghancurkan separuh persediaan minyak
mentah milik dari Kerajaan Saudi.
Huthi sudah mengakui penyerangan kilang minyak Saudi menjadi
perbuatannya. Tapi, AS dan juga Saudi menuduh Iran menjadi dalang dari serangan
tersebut. Sementara Iran, berkali - kali membantah tuduhan itu dan juga dengan menegaskan
isyarat akan segera melakukan perlawanan.
Sementara ini, Saudi menyampaikan agar PBB berhati-hati
dengan tawaran Huthi dan tidak mudah mempercayainya. Melalui Menteri Luar
Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan, iktikad Huthi juga perlu dilihat dari
sikapnya.
"Kami menilai pihak lain yang berdasarkan tindakan dan juga
bukan kata-kata mereka," kata al-Jubeir .
Al-Jubeir mengatakan, hingga pada saat ini Saudi juga masih
mendalami penyelidikan dari serangan fasilitas kilang minyak milik Saudi
Aramco.
"Kerajaan juga akan mengambil tindakan yang sangat sesuai
berdasarkan hasil penyelidikan, untuk memastikan keamanan dan
stabilitasnya," katanya.
Meski demikian, ia tetap meyakini serangan ini tak datang
dari Huthi. Pasalnya, dari hasil investigasi menunjukkan arah peluncuran rudal yang
berasal dari Utara, bukan dari Yaman.
0 Komentar