Presiden Amerika Serikat yakni Donald Trump kemarin mengatakan ia berhak bertemu dengan pembocor rahasia yang telah membeberkan isi pembicaraan telepon dirinya bersama Presiden Ukraina hingga membuat ia terancam akan dimakzulkan.

Hal ini juga dikatakannya dari cuitan di laman Twitternya, "Seperti setiap orang Amerika, saya juga sangat layak untuk bertemu dengan penuduh saya, terutama jika penuduh ini, yang disebut pembocor rahasia, mewakili dari percakapan yang sempurna dengan pemimpin asing dengan cara yang sudah benar-benar tak akurat dan juga curang," kata Trump, seperti dilansir laman CNN, Senin (30/9).

"Kebohongan yang dibuat dengan cara paling menyeramkan dan juga dibuat-buat yang pernah ada di Parlemen. Ia juga menuliskan dan membaca hal-hal yang mengerikan, dan lalu mengatakan semua ini berasal dari mulut Presiden AS. Aku ingin Schiff ditanyai serius pada kasus Penipuan dan juga Pengkhianatan," ungkap Trump.

Pengacara si pembocor rahasia itu mengirimkan sebuah surat kepada pejabat Direktur Intelijen Nasional Joseph Maguire pada Sabtu lalu yang juga menguraikan masalah keamanan "serius" pada klien mereka ketika Trump terus menerus untuk membidik orang tersebut.

"Tujuan surat ini ialah untuk memberi tahu Anda secara resmi tentang kekhawatiran serius kami tentang keselamatan pribadi klien dari kami," ungkap surat pengacara.

Trump juga telah menyangkal sudah melakukan kesalahan. Transkrip dari pembicaraan yang dirilis Gedung Putih menunjukkan Trump berulang kali telah mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki mantan Wakil Presiden Joe Biden, ialah saingan politik pada pemilu 2020 dan putranya, Hunter Biden.

Tapi, sampai saat ini tak ada bukti yang menunjukkan Joe atau Hunter telah melakukan kesalahan.

Bahkan sebelum pengaduan pelapor diajukan kepada anggota parlemen, Ketua DPR Nancy Pelosi menyatakan Trump sudah mengkhianati sumpah jabatannya dan mengumumkan pekan lalu bahwa dia membuka penyelidikan pemakzulan formal untuk Presiden.

Trump kemarin juga telah berjanji akan ada 'konsekuensi besar' untuk siapa saja yang membantu memberikan informasi tentang orang itu.

"Saya ingin bertemu tak hanya dengan penuduh saya, yang juga memberikan INFORMASI dari TANGAN KEDUA & KETIGA, namun juga orang yang secara illegal memberikan informasi ini, yang juga sebagian besar tak benar, kepada si pembocor rahasia," ungkapnya.

"Apakah orang ini MATA-MATA untuk Presiden AS? Konsekuensi Besar!"

Trump pada pekan lalu telah mengatakan siapapun yang bisa memberikan informasi tentang percakapan teleponnya dengan Zelensky ialah “orang yang dekat dengan mata-mata,” dan juga mengatakan jika di masa lalu mata-mata ditangani dengan cara yang berbeda.

Komentar ini mendorong tiga ketua DPR, termasuk Schiff, juga menyerukan supaya Trump berhenti menyerang si pembocor rahasia.

"Komentar Presiden hari ini ialah intimidasi saksi yang berupaya menghalangi penyelidikan pemakzulan Kongres. Kami telah mengutuk serangan Presiden, dan juga kami mengundang rekan-rekan Republik kami supaya melakukan hal yang sama karna Kongres juga harus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk melindungi pembocor rahasia ini, dan juga semua pembocor rahasia," ungkap ketua DPR AS.

"Ancaman kekerasan dari pemimpin negara kita yang memiliki efek mengerikan pada seluruh proses pembocor rahasia, dengan konsekuensi yang sangat besar untuk demokrasi dan juga keamanan nasional kita."