Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Sabtu jika Turki memang akan meluncurkan operasi militer darat dan juga udara di timur Sungai Efrat di Suriah, indikasi yang paling tepat dari sebuah serangan sejak Ankara dan Washington memutuskan mendirikan "zona aman."

Operasi ini bisa dimulai secepatnya hari Sabtu atau Minggu. Sekutu NATO juga tersebut sepakat mendirikan sebuah zona pada perbatasan Suriah, yang Turki katakan memang harus membentang 30 km ke Suriah dan juga disingkirkan dari milisi YPG Kurdi Suriah, yang telah dicap menjadi organisasi teroris.

Turki telah menuding Amerika Serikat, yang telah mendukung pasukan pimpinan YPG yang juga mengalahkan kelompok ISIS di Suriah, dan mengulur waktu supaya mendirikan zona itu. Dua negara juga telah terlibat percekcokan tentang seberapa jauh zona itu harus masuk ke Suriah dan siapa yang akan mengendalikan itu.


Berbicara pada saat pembukaan kamp tahunan dari Partai AK, Erdogan juga telah mengatakan Turki berniat "menyirami timur Efrat dengan air mancur perdamaian" dan juga membereskan para pengungsi di sana.

"Kami juga menembakkan semua peringatan kepada lawan bicara kami soal timur Efrat dan juga kami sudah bertindak dengan sangat sabar," ungkap Erdogan, Sabtu (5/10).

"Kami sudah membuat persiapan, kami juga sudah merampungkan rencana operasi serta memberikan instruksi yang juga diperlukan," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa Turki memang akan melancarkan aksi darat ataupun udara dan ini bisa dimulai "segera hari ini atau besok," ungkapnya.