Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemarin telah mengatakan, sepekan setelah pemimpin kelompok militan dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi meledakkan diri pada saat digerebek pasukan AS di Suriah, aparat keamanan Turki telah menangkap istri pemimpin ISIS itu.

Laman dari Aljazeera melaporkan, Kamis (7/11), Baghdadi yang diketahui memiliki empat istri.

"Amerika Serikat telah mengatakan Baghdadi bunuh diri di terowongan. Mereka juga berkampanye soal ini," ungkap Erdogan.

"Namun saya juga mengumumkan di sini untuk pertama kalinya: Kami telah menangkap istri Baghdadi dan tak menggembar-gemborkannya seperti Amerika. Dan kami juga telah menangkap kakak perempuan dan juga iparnya di Suriah," kata Erdogan pada pidatonya di Universitas Ankara kemarin. Tapi Erdogan tak merinci informasi selanjutnya.

Pejabat senior Turki awal pekan ini telah mengumumkan Turki menangkap kakak perempuan Baghdadi, suaminya, dan juga adik iparnya. Turki berharap dapat mengorek informasi dari mereka tentang ISIS meski Ankara tak mengatakan informasi apa yang telah mereka peroleh soal operasi ISIS.

Pejabat Turki ini mengatakan penangkapan perempuan berumur 65 tahun ini yang diduga memiliki kaitan dengan ISIS itu ialah hasil kesuksesan intelijen dan juga menjadi "tambang emas".

"Penangkapan kakak perempuan Baghdadi ini menjadi bukti suksesnya operasi kontra-terorisme."

Bulan lalu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dua istri Baghdadi juga telah tewas terbunuh pada penggerebekan pasukan AS di Suriah pada saat memburu sang pemimpin ISIS.


Pejabat Turki juga mengatakan, saudara perempuan Baghdadi ini yang bernama Rasmiya Awad (65), diduga berafiliasi dengan ISIS. Tapi dia tidak merinci lebih jauh.

Rasmiya Awad ditangkap pada sebuah penyerbuan hari Senin petang dalam sebuah truk kontainer tempat ia tinggal dengan keluarganya di dekat kota Azaz, Provinsi Aleppo. Daerah ini ialah bagian dari wilayah yang dikelola Turki setelah melakukan operasi militer supaya mengusir gerilyawan ISIS dan pasukan Kurdi dari tahun 2016. Kelompok-kelompok sekutu Suriah juga mengelola daerah yang dikenal sebagai zona Perisai Eufrat.

Pejabat yang tidak mau disebutkan namanya ini telah mengatakan pada saat ditangkap Rasmiya bersama suaminya, menantu perempuan dan juga lima anak-anak. Orang dewasa di tempat tersebut juga diinterogasi.

"Hal semacam ini adalah tambang emas intelijen. Apa yang ia ketahui (tentang ISIS) bisa saja secara signifikan memperluas pemahaman kita tentang kelompok itu dan juga dapat membantu kita untuk menangkap lebih banyak orang jahat," ungkapnya.