Penyakit Demensia biasa juga ditandai dengan penurunan daya
ingat, dan cara berpikir, juga berbicara. Penderita penyakit ini yang memiliki
tingkat keparahan masing-masing yang sangat berbeda.
Tingkat keparahan demensia yang juga dialami lebih banyak
lanjut usia (lansia) ini sangat parah jika orang yang bersangkutan tidak mendapat
pertolongan medis. Dokter spesialis kejiwaan konsultan Tribowo Tuahta Ginting telah
menjelaskan, tahapan keparahan demensia yang semakin memburuk.
"Gejala awal dari demensia memang kehilangan memori dan
gangguan fungsi kognitif. Tapi demensia ada derajatnya (tingkat keparahan). Jika
derajat 1 maka biasanya tidak ditemukan adanya kehilangan fungsi memori.
Derajat 2 terjadi penurunan memori ringan," kata Bowo, sapaan akrabnya pada
siaran Live Streaming Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
"Saat derajat 3, gejala demensia bisa juga dilihat
orang lain, seperti orang tersebut sulit berkonsentrasi dan juga bermasalah pada
perencanaan. Derajat 4, orang yang demensia mulai lupa kejadian yang baru
terjadi."
Tingkat dari keparahan selanjutnya, derajat 5 orang demensia
perlahan-lahan akan lupa alamat rumah sendiri serta mengalami kebingungan.
Bingung ia sedang ada di mana.
"Derajat 6, perubahan kepribadian terjadi. Ini juga ditandai
dengan lupa melakukan aktivitas sehari-hari, seperti bagaimana urutan mencuci
tangan dan lainnya," kata dokter yang berpraktik di RS Persahabatan
Jakarta.
"Pada tahap akhir, yaitu derajat 7, adanya penurunan
pergerakan dan cara bicara. Mulai tak mampu berkomunikasi, menggerakkan tubuh
sulit dan harus dibantu orang lain. Jadi, ada ketergantungan secara berat
terhadap orang lain."
Gejala demensia pun tak hanya bersifat kognitif saja,
melainkan juga secara psikologis. Orang demensia gampang marah. Ini dipengaruhi
dari perubahan kepribadian juga.
"Kadang sedih dan bisa menangis. Kita sendiri tak bisa
memprediksi kapan kondisi tersebut akan muncul. Bahkan bisa saja muncul
gangguan halusinasi, kecurigaan kepada orang lain dan gelisah," kata Bowo.
0 Komentar