Menteri Perdagangan Jepang Isshu Sugawara mengundurkan diri karna dituduh melanggar aturan pemilu.

Laporan sejumlah media menyebut Isshu Sugawara memberi konstituen Tokyo sejumlah makanan. Di antaranya jeruk, melon, cod roe dan royal jelly yang sangat mahal.

Dia juga dikatakan telah menawarkan uang belasungkawa sebesar 20.000 yen Jepang (setara Rp 2,5 juta) kepada keluarga dari seorang pendukungnya.

Menurut undang-undang pemilihan Jepang, politikus dilarang mengirim sumbangan kepada pemilih di daerah pemilihan mereka.

Sugawara telah mengatakan kepada wartawan di hari Jumat bahwa dia masih perlu memastikan apakah dia melanggar undang-undang pemilu. Kendati demikian dia memutuskan untuk mundur, menurut Nikkei Asian Review seperti dikutip dari BBC, Jumat (25/10).

"Saya tak ingin masalah saya memperlambat pertimbangan parlemen," ungkap Sugawara.

Sementara itu, Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan, "Saya juga memikul tanggung jawab karna telah menunjuknya. Saya sangat meminta maaf kepada rakyat Jepang."

Tuduhan ini pertama kali muncul di majalah mingguan Shukan Bunshun, yang mengatakan jika sekretaris Sugawara menawarkan sekitar 20.000 yen untuk keluarga konstituen yang sudah meninggal.

Merupakan kebiasaan di Jepang untuk memberikan uang sebagai belasungkawa untuk keluarga yang berduka - dikenal sebagai "uang dupa".

Majalah ini juga melaporkan sejumlah hadiah yang sudah dikirim oleh kantornya, termasuk ikan cod, roe dan jeruk, serta surat ucapan terima kasih yang diduga ia terima dari si penerima.