Militer Filipina telah membantah laporan yang juga menyebut
pihak mereka mengatakan kelompok militan dari Abu Sayyaf menuntut uang tebusan untuk
tiga nelayan warga negara Indonesia yang juga diculik di perairan Sabah pada akhir
bulan lalu.
"Tak ada laporan atau juga informasi dari lapangan yang
telah membenarkan laporan soal tebusan. Bahkan juga belum bisa dipastikan Abu
Sayyaf yang telah menculik mereka," ungkap Mayor Arvin John Encinas, juru
bicara Komando Mindanao Selatan (Westmincom) Jumat lalu, seperti dilansir dari laman
Philstar, Sabtu (5/10).
Komando Keamanan Sabah Timur Malaysia sebelumnya telah mengatakan
otoritas Filipina membenarkan Abu Sayyaf menghubungi salah satu keluarga dari nelayan
WNI beberapa hari setelah mereka diculik supaya meminta tebusan.
Kelompok bersenjata menumpangi dua kapal cepat mengadang
kapal nelayan yang juga dinaiki WNI di lepas pantai Lahad Datu pada 23
September. Mereka juga kemudian dilaporkan dibawa ke Tawi-Tawi.
Encinas juga menuturkan warga Tawi-Tawi sejauh ini tak mengetahui
lokasi nelayan yang telah diculik itu dan juga para penculiknya.
Menurut Encinas, kapal cepat yang juga diduga dipakai oleh penculik
juga tak ditemukan di Tawi-Tawi atau Sulu.
Mereka yang diculik kini diidentifikasi menjadi Samiun
Maniu, 27, Maharudin Lunani, 48 tahun, dan Muhammas Farhan, 27 tahun.
Seorang sumber yang sebelumnya mengatakan kepada laman The
Star, kelompok dari Abu Sayyaf telah menculik tiga nelayan itu.
Januari lalu seorang warga Malaysia dan juga dua WNI yang ialah
nelayan diculik di lepas pantai Sabah dan dilaporkan telah dibawa ke Sulu lalu
diserahkan ke kelompok Abu Sayyaf.
Otoritas Malaysia juga mengatakan kelompok bersenjata yang telah
menculik ini dapat menjadi punya kaitan dengan Abu Sayyaf.
Menurut keterangan Westmincom, semua orang yang telah diculik
Abu Sayyaf belum dibebaskan atau melarikan diri.
0 Komentar