Polisi Hong Kong dan demonstran pada hari Sabtu (2/11) kembali bentrok di jalan di wilayah Wanchai. Polisi telah menembakkan gas air mata setelah para demonstran yang melemparkan potongan batu bata dan bom molotov ke arah polisi, ketika unjuk rasa di kota itu memasuki akhir pekan yang ke-22.

Dilansir dari Straits Times, polisi yang menembakkan gas air mata di Victoria Park dimana ratusan orang berkumpul dengan dalih kampanye pemilihan umum untuk menentang larangan unjuk rasa yang direncanakan dan dimulai dari tempat tersebut. Polisi juga memperingatkan pengunjuk rasa untuk meninggalkan taman.

"Polisi yang memperingatkan semua pengunjuk rasa untuk segera bubar dan berhenti menduduki jalan. Polisi juga meminta masyarakat untuk tak berpartisipasi pada pertemuan publik. Pembubaran dan juga penangkapan yang akan dilakukan sebagaimana mestinya," ungkap polisi pada sebuah pernyataan.

Unjuk rasa yang juga direncanakan sebelumnya memang untuk meminta dukungan internasional terkait persoalan di Hong Kong dilarang oleh polisi, mengacu dari unjuk rasa sebelumnya yang dimulai dengan damai namun malah berujung bentrok.

Kerumunan orang yang juga masih berkumpul di taman mengatakan mereka datang hanya untuk berkampanye terkait pemilihan umum yang akan telah datang. Menurut hukum Hong Kong, acara dari kampanye pemilu tak memerlukan izin khusus.

Mendesak lebih banyak orang supaya mengambil bagian pada protes akhir pekan ini, aktivis pro-demokrasi Joshua Wong mengatakan kepada wartawan di hari Jumat: "Jika semakin banyak orang, tidak hanya beberapa ribu, tetapi jika lebih dari 100.000 warga Hong Kong turun ke jalan besok, akan membuat dunia tahu sebagaimana warga Hong Kong berjuang untuk pemilihan yang bebas."

Wong didiskualifikasi pekan ini dari pemilihan distrik yang akan dating nantinya. Diskualifikasi ini disebut Wong bermotif politis.

Di Victoria Park, dua orang pria memberikan kaus hitam dengan tulisan "Bebaskan Hong Kong" sementara yang lain berbaur di bawah langit biru jernih dalam cuaca dingin.

Beberapa kandidat untuk pemilihan dewan distrik bulan ini sudah memasang spanduk di sebuah lapangan, membagikan selebaran dan juga berkampanye kepada anggota masyarakat sementara yang lain berkumpul dan sambil memegang bendera Inggris dan juga bendera kolonial Hong Kong.

Namun sekitar satu jam sebelum waktu yang direncanakan yakni jam tiga sore, polisi anti huru hara muncul di Causeway Bay, distrik perbelanjaan yang telah ramai di sebelah Victoria Park. Ketika beberapa warga mulai meneriaki polisi, mereka menangkap setidaknya ada satu orang.

Tidak lama setelah jam tiga sore, ratusan orang yang berpakaian hitam dan memakai topeng wajah yang dilarang berbaris melalui distrik perbelanjaan menuju taman. Polisi menembakkan gas air mata, dan juga sangat banyak pengunjuk rasa menyebar ke kawasan terdekat Tin Hau di mana mereka membangun barikade.

Protes di Hong Kong meningkat sejak Juni karna RUU ekstradisi yang juga sekarang ditangguhkan, sudah berkembang menjadi curahan kemarahan kepada pemerintah lokal Hong Kong dan seruan untuk menciptakan demokrasi yang cukup besar.