Facebook kini kembali mengambil langkah yang sangat tegas terkait akun, grup, dan juga halaman dengan aktivitas mencurigakan.

Terkini, Facebook juga menyingkirkan akun, grup, dan halaman yang juga telah terhubung ke Rusia dan akan menargetkan pengguna di Afrika Selatan, kongo, Mozambik, Pantai Gading, sudan, Kamerun, dan Libya.

"Setiap operasi ini juga telah menciptakan jaringan akun untuk mengelabui orang lain tentang siapa mereka dan juga apa yang akan mereka lakukan," ungkap Nathaniel Gleicher, Kepala Kebijakan Keamanan Siber di Facebook, dikutip dari keterangan resminya.

Penyelidikan Facebook, menurut dari Nathaniel, telah menemukan adanya hubungan antara aktivitas akun-akun itu dengan "entitas yang juga terkait dengan pebisnis Rusia Yevgeniy Prigozhin, yang sebelumnya sudah didakwa oleh Departemen Kehakiman AS."

Nathaniel juga telah menekankan jika tindakan menghapus akun, grup dan juga halaman tersebut didasarkan kepada aktivitas mereka yang memang mencurigakan, bukan konten yang mereka unggah ke ekosistem Facebook.

"Orang-orang di balik aktivitas ini juga telah berkoordinasi satu sama lain dan akan menggunakan akun palsu untuk mengelabui orang lain dan itulah yang menjadi dasar tindakan dari kami," ungkap Nathaniel.

Perusahaan sudah menghapus 35 akun Facebook, 53 halaman Facebook, 7 grup Facebook, dan 5 akun Instagram, yang memang berfokus pada Madagaskar, Republik Afrika Tengah, Mozambik, Republik Demokratik Kongo, Pantai Gading, dan Kamerun.

Selain ini, perusahaan juga menyingkirkan 17 akun Facebook, 18 halaman Facebook, 3 grup Facebook, dan 6 akun Instagram yang berfokus pada Sudan.

Di Libya, perusahaan sudah menghapus 14 akun Facebook, 12 halaman Facebook, 1 Grup Facebook, dan 1 akun Instagram.

Merujuk pada laporan Stanford Internet Observatory, Facebookjuga mengaku "melakukan penyelidikan kepada dugaan perilaku tak autentik terkoordinasi yang terkait dengan Rusia ini dan juga mengidentifikasi ruang lingkup yang penuh dari kegiatan ini dan juga mengambil manfaat dari pelaporan sumber terbuka."