Penyerang dari Tottanham Hotspur, Son Heung-min, menunjukkan raut penyesalan setelah tekelnya terhadap gelandang Everton, Andre Gomes, berakibat fatal. Tapi , ekspresi yang diperlihatkan pemain yang berasal dari Korea Selatan ini malah disebut menjadi berlebihan alias lebay oleh mantan pemain Liverpool, yakni Stan Collymore.

Pekan kesebelas lanjutan Premier League di Goodison Park, Minggu (3/11/2019), tampaknya memang akan menjadi momen tidak terlupakan untuk Son Heung-min. Pemain berumur 27 tahun ini juga melakukan tekel kepada Andre Gomes. Pada kondisi kehilangan keseimbangan akibat tekel itu, Gomes bertabrakan dengan Serge Aurier.

Kejadian yang juga telah berlangsung di menit ke-71 itu juga membuat Gomes mengalami cedera parah, yakni patah kaki. Sementara Son mendapat kartu merah dari wasit Martin Atkinson.

Son Heung-min nampak begitu terpukul dengan kejadian tersebut. Dia bahkan meninggalkan lapangan pertandingan sambil menangis.

Foto raut muka penyelasan Son juga sangat viral di sosial media. Meski demikian, raut muka tersebut mendapat komentar dari Stan Collymore.

Menurut Collymore, Son memang menunjukkan ekspresi yang terlalu berlebihan kala dihadapkan pada situasi tersebut. Dia juga mengklaim ekspresi yang ditunjukkan Son Heung-min telah membuat beberapa orang tak nyaman.

"Saya rasa memang ekspresi yang diperlihatkan Son dan juga rekan setimnya, Serge Aurier, ialah aspek yang paling tak nyaman untuk dilihat," kata Collymore seperti dikutip oleh Football London, Selasa (05/11/2019).

"Saya juga merasa terganggu jika pemain dan manager juga harus menunjukkan versi ekstrem dari emosi mereka saat itu," ungkapnya.


Meski demikian, sejumlah pengamat menilai ekspresi dari Son Heung-min itu tak dibuat-buat. Sport pernah menulis sisi psikologis Son mendapat perhatian tersendiri dari managemen Tottenham Hotspur.

Spurs dikabarkan menawari pemain andalannya itu bantuan psikologis berupa konseling pribadi. Tawaran ini bisa saja dimaklumi karna Son terlihat memang sangat kecewa dan juga terpukul dengan insiden tersebut.

"Hati Son memang sangat hancur. Pemain Everton ikut datang dan menghiburnya. Tentu saja, pada saat itu suasananya memang sangat membingungkan," ungkap Pochettino setelah berakhirnya pertandingan.