Polisi Hong Kong telah menahan dua anak berumur 13 tahun di tengah aksi dari demonstrasi pada hari Sabtu tanggal 21 September kemarin. Keduanya telah ditangkap pada saat bentrokan terjadi di Yuen Long, dekat perbatasan China.

Sekelompok pendemo juga menggunakan penutup wajah dan juga membakar bendera China. Kejadian itu terjadi pada saat sebuah pawai di distrik Tuen Mun.

Pasca pembakaran bendera itu, polisi juga kemudian mengonfirmasi penangkapan seorang bocah perempuan berumur 13 tahun karna dituduh sudah menodai bendera nasional di Tuen Mun. Ia ditahan semalaman dan telah dibebaskan kembali pada Minggu (22/9) sore, dengan jaminan.


Satu bocah lainnya juga ditangkap di wilayah Tseung Kwan O di Hong Kong Timur. Dia ditangkap karna membawa perlengkapan yang sangat berpotensi melanggar hukum. Anak laki-laki yang juga masih berusia 13 tahun ini ditangkap dengan cat semprot dan laser yang dibawanya. Kedua alat ini banyak digunakan pendemo sebagai "senjata" pada sejumlah aksi.


pada sebuah video yang telah diunggah oleh polisi Edith Leung pada akun Facebooknya, terlihat bocak laki-laki ini dibawa oleh kepolisian. Penangkapan dari bocah itu diiringi suara pendemo yang meneriaki, "Polisi korup!"

Anak di Bawah Umur Tak Seharusnya Dipenjarakan

Berdasarkan aturan Hong Kong tertulis, orang yang juga dengan sengaja membakar, merobek, mencemari, mencoret, atau menginjak-injak bendera China di depan umum akan didenda hingga USD6.400 dan hukuman penjara maksimal tiga tahun.

Meski demikian, pada aturan hukum Hongkong usia dibawah 14 tahun dapat didefinisikan anak - anak. mereka berumur dibawah 14 tahun dinyatakan bersalah, tapi tidak dapat dihukum penjara.
Ryan Ho (20), seorang mahasiswa yang menjadi peserta pada aksi protes pada hari Minggu kemarin mengatakan, polisi memang cenderung "mencomot" sejumlah orang muda yang juga terlihat tak proporsional, khususnya siswa sekolah menengah.

"(Penangkapan) itu terjadi begitu saja karna mereka sudah lebih rentan dan juga kurang kuat," ungkapnya.

Pendemo Hong Kong Sering Bakar Bendera China

Dikutip dari laman The New York Times, pengunjuk rasa anti pemerintah juga memang menghancurkan simbol-simbol otoritas negara China pada beberapa bulan terakhir. Di sebuah mall di Utara Hong Kong mereka juga menginjak dan juga mencoret bendera China. Mereka juga mencaci maki bisnis yang memang dianggap loyal kepada pemerintah China.

Polisi juga mengatakan, pengunjuk rasa di Yuen Long Sabtu lalu menggunakan benda keras untuk menyerang seorang petugas yang sedang bertugas. Senjata jenis revolver milik polisi ini juga telah dicuri. pada siaran televisi terlihat juga sejumlah pendemo yang sering menyerang setidaknya dua pria tak bersenjata.

Jelang perayaan hari kemerdekaan China pada tanggal 1 Oktober mendatang, Beijing tidak ingin ada gangguan keamanan, termasuk juga dari para pendemo Hong Kong. Sebaliknya, jika pendemo justru merencanakan hal itu. Di hari itu, mereka juga pasti akan berencana mengadakan aksi protes supaya menekan pemerintah memenuhi seluruh tuntutan utama mereka, dan pada reformasi politik dan juga penyelidikan untuk kepolisian.

Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam juga telah berjanji, pemerintahannya memang akan melakukan yang terbaik untuk menghentikan kekerasan yang sering menyelimuti Hong Kong pada beberapa bulan belakangan.

"Selama semua orang bersatu dan juga berusaha untuk menjadi lebih kuat, saya sangat percaya jika dengan dukungan kuat dari pemerintah pusat, Hong Kong juga pasti akan menyambut hari besok yang lebih baik," katanya ketika menghadiri upacara jelang hari kemerdekaan.