Masalah kesehatan kulit juga bisa dialami oleh semua orang terlepas dari usianya. Salah satu penyakit kulit yang juga mungkin muncul ini ialah Dermatitis Atopik.

Penyakit kulit kronis atau Dermatitis Atopik (DA), bisa menyerang semua umur, mulai dari bayi sampai lansia. Penyakit ini juga bisa menyerang perempuan dan juga pria. Menurut data World Allergy Organization 20181, prevalensi penderita DA pada anak sebesar 5-30 persen dan pada dewasa sebesar 1-10 persen dari populasi dunia.

DA ini bisa membuat kulit meradang, gatal, kering, sampai pecah-pecah. Tentu juga kondisi ini bisa membuat aktivitasmu terganggu. dr. Ronny Handoko, SpKK, Spesialis Kulit senior mengatakan, umumnya faktor risiko yang menyebabkan DA pada geriatri dan dewasa.

Hal ini dapat dipengaruhi faktor udara panas, keringat tubuh, sinar matahari, debu yang berlebih, bahan pakaian polyester dan wool, jenis kelembapan sabun, stress, pre-menstrual, makanan tertentu, bahan detergen yang digunakan, dan juga menggunakan sesuatu dari bahan logam imitasi, karet, dan plastik.


Pada prinsipnya, pasien geriatri dan juga dewasa akan merasakan gejala dan juga lokasi luka yang sama. Gejala utama yaitu Dermatitis Atopik berupa gatal kronis dengan variasi ringan sampai berat yang dapat menimbulkan ruam dan juga dapat ditemukan di muka, punggung, leher, tungkai, lipatan lengan.

“Hal ini tentunya memang sangat mengganggu untuk kehidupan sosial karna akan menimbulkan rasa gatal dan tak nyaman untuk pasien, bahkan bisa menumbuhkan rasa minder karna luka yang ditimbulkan,” kata dr. Ronny beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, jika dibandingkan, pasien geriatri lebih rentan terkena DA dibandingkan pasien dewasa, karena kulit yang lebih tipis dan menurunnya daya tahan kulit sehingga regenerasi kulit lebih rendah, ditambah dengan sistem imun yang rendah akan memperburuk DA.

Dan untuk penanganannya, bagi pasien geriatri, dibutuhkan peran keluarga atau pengasuh yang memahami DA karena rutinitas yang higienis memang sangat penting untuk pasien DA.

dr.Anthony, menyampaikan alergi ialah suatu istilah Umum yang paling sering digunakan secara luas tentang keluhan gatal di kulit, padahal yang dimaksud sebenarnya dengan Alergi ialah suatu respon tubuh kepada satu/beberapa benda asing (Alergan), dan pada umumnya juga menimbulkan keluhan gatal di kulit.

Faktanya, karna salah satu keluhan utama dari DA ialah gatal, maka penyakit DA sering disebut menjadi alergi, padahal tak semua penderita Alergi ialah penderita DA, namun keduanya memang memiliki keluhan yang sama, yakni gatal.

“Segera konsultasikan ke dokter spesialis kulit sedini mungkin jika anak atau orang di sekeliling memiliki keluhan gatal dan juga merah yang berulang (kronis) dan memiliki gejala penyerta lainnya seperti bersin-pada pagi hari, mata bengkak, dan keluhan asma, supaya mendapatkan pengobatan DA dan juga perawatan DA yang tepat,” ungkapnya.