Rakyat Kanada akhirnya telah memutuskan Justin Trudeau kembali untuk menjabat perdana menteri untuk periode kedua meskipun Partai
Liberal pimpinannya kehilangan banyak kursi dan tak dapat membentuk
pemerintahan mayoritas, sehingga memang memerlukan mereka membangun koalisi
dengan partai lain.
Kemenangan Trudeau juga datang meskipun ada penurunan
popularitas sejak kemenangannya pada tahun 2015. Hal ini dipicu oleh kemunculan
beberapa foto selama kampanye pemilihan dirinya yang juga berpose "wajah
cokelat" semasa muda, dan juga beberapa skandal terkait dengan partai
politiknya.
Kendati demikian, para pemilih Kanada mungkin juga lebih
terfokus pada keberhasilan Trudeau memenuhi janji kampanyenya, di antara lain;
kabinet yang diisi oleh gender yang seimbang, melegalisasi ganja, penguatan
ekonomi, hingga menekan laju pengangguran hingga ke 5,5 persen, the Sydney
Morning Herald melaporkan, dikutip pada Selasa (22/10).
Sementara ini, pesaing terdekat Partai Liberal, Partai
Konservatif, menempel dekat. Namun, partai yang digawangi kandidat perdana
menteri Andrew Scheer itu pun tak dapat menghasilkan antusiasme yang cukup di
antara pemilih juga untuk memenangkan kursi yang memang diperlukan untuk
membentuk pemerintahan mayoritas.
Ambang batas minimum kursi yang juga diperlukan untuk
membentuk pemerintahan mayoritas ialah 170.
Janji Partai Konservatif untuk mencabut pajak karbon Kanada
gagal bergaung di kalangan pemilih dapil penting seperti Ontario dan Quebec.
Dalam pidato kemenangannya, Justin Trudeau mengatakan jika dia
sudah mendengar frustrasi orang-orang Kanada yang tak mendukung partainya.
"Kami juga akan memerintah untuk semua orang terlepas
dari bagaimana Anda memberikan suara Anda," katanya, seperti diwartakan dari
koresponden the Sydney Morning Herald dari Amerika.
"Kami tidak akan membawa kesulitan untuk siapapun dan
akan memberikan kemakmuran untuk semua - itulah yang sedang kami
upayakan."
Pada pidatonya, Scheer meramalkan jika masa jabatan kedua
Trudeau akan berumur pendek dan menunjukkan jika partainya memenangkan lebih
banyak suara daripada kaum Liberal.
"Tuan Trudeau, ketika pemerintahanmu nanti jatuh,
Konservatif akan siap dan kita akan menang ... Kita ialah pemerintah yang
menunggu."
Jajak pendapat pasca-pemilu, yang pada hari-hari terakhir
kampanye memprediksi kemenangan tipis bagi kaum Liberal, ternyata akurat.
Bloc Quebec, sebuah partai yang mengabdikan diri untuk
nasionalisme Quebec, mengambil sejumlah besar kursi di provinsi itu, menyangkal
Partai Liberal kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan mayoritas.
Partai Liberal yang diperkirakan akan memenangkan 156 kursi,
turun dari 184 kursi dalam pemilihan periode lalu, dan juga kurang dari 170
yang dibutuhkan untuk memenangkan mayoritas parlemen.
Partai Konservatif diperkirakan memang akan memenangkan 122
kursi, Bloc Québécois 32 kursi dan Partai New Democrat 23 kursi. Partai Hijau telah
memenangkan tiga kursi.
Namun, Partai Konservatif secara tipis berhasil memenangkan
suara rakyat (popular vote) dengan 34 persen, di urutan kedua ada juga Partai
Liberal dengan 33 persen, disusul Partai New Democrat dengan 15 persen.
0 Komentar